PALANGKA RAYA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Jaringan Organisasi Masyarakat Nusantara Kalimantan Tengah (DPD JOMAN Kalteng) Hendra Jaya Pratama, sangat mengharapkan dan memohon kepada Pemerintah Provinsi dan Kota Palangka Raya, untuk bisa memaksimalkan perhatian dalam memberikan bantuan pengembangan Modal Usaha masyarakat dan Lakukan Kroscek Data Dinas Sosial Terhadap Warga Masyarakat yang Tidak Mampu/miskin bahkan warga masyarakat yang menderita Sakit.
Berdasarkan Hasil Monitoring dan Investigasi lapangan Oleh Tim Dewan Pimpinan Daerah Jaringan Organisasi Masyarakat Nusantara Provinsi Kalimantan Tengah. ( DPD JOMAN Kalteng). Dengan kurun waktu Kurang lebih sekitar 4 (Empat) bulan berjalan sampai naiknya Berita ini, Tim Joman sudah melakukan Penelitian, Monitoring dan Investigasi. Di mulai dari wilayah pelosok pinggiran Kota Palangka Raya.
Masih saja terdapat warga masyarakat yg mengalami kemiskinan. Salah satunya Tim JOMAN tertuju pada salah satu warga maasyarakat Jl Murjani gg Kurnia, tepatnya kediaman rumah almarhum Dawai/Ramli asli Warga masyarakat Kelahiran Kota Palangka Raya.
Almarhum Ramli mempunyai seorang Anak laki-laki bernama Haris Rahman umur 36 Tahun, keseharian kegiatan Haris bidang swasta yaitu usaha bengkel/Tukang tambal ban dipingir jalan Murjani samping ketupat Kandangan biasa disebut ( Bengkel). Haris adalah seorang Duda, sudah hampir 10 tahun ini berpisah dengan istrinya.
Baca juga:
Ummy Yany: Mengikuti ISLAM yang Murni
|
Yang mana saat itu juga Haris harus menanggung beban dan mengurus keempat orang buah hatinya. Anak haris pertama bernama Rian Paratama umur 16 tahun baru saja lulus SMP, anak kedua Alfino Dinata umur 11 Tahun kelas 2 SMP kemudian anak ketiga Ahmad Alfarisi 7 Tahun mau masuk SD. Kemudia anak keempat Pajar Kurniawan umur 6 tahun, TK. Kemudian beban bertambah lagi bagi Haris yang mana harus mengurus satu adik perempuan masih gadis an Rika Nur Rahmah umur 22 tahun.yang mana kondisi adiknya mengalami Ganguan Mental/Saraf, Lulusan sekolah (SLB).
Sekitar seminggu telah lewat, ayah kandungnya Haris an Ramli Meningal Dunia. Ayah Haris cukup tua dan sudah cukup lama beliau menderita akibat sakit Strok. Dengan demikian beban dipundak Haris semakin berat dan Harus bisa menjadi seorang Ayah, Ibu dan Kaka. Setiap Harinya, Haris terbeban harus bisa mendapatjan uang, untuk biaya hidup/makan mereka 6 orang. Belum lagi haris harus mencari biaya untuk keperluan biaya anaknya bayar SPP dan biaya mendaftar anaknya masuk sekolah SMA / SD/TK. Ditambah lagi beban Haris harus memikirkan biaya berobat dan Terapi adik perempuannya yg harus terus dikontrol dan Cek Up, dengan panghasilan seorang tambal ban apakah semua itu bisa terpenuhi!
" Dari melihat keadaan serta kondisi yang dialami salah satu warga Masyarakat Kota Palangkaraya. Yang bernama Haris Rahman, tentunya kita sangat prihatin sekali, " ungkap Ketua DPD JOMAN Kalteng, Hendra Jaya Pratama kepada media ini (9/1/22).
Untuk bisa membantu dirinya dalam menyampaikan ke pemerintah, Haris sambil bercucur air matanya, Haris sangat-sangat besar sekali mengantungkan harapanya kepada Pemerintah Daerah Khususnya Bapak Walikota Palangka Raya dan Bapak Gubernur Kalteng. Untuk bisa membantu meringankan beban yang dia pikul ini.
"Saya sangat berharap kepada Tim JOMAN Kalteng bisa menyampaikan apa yang kami rasakan sebagai masyarakat miskin yang banyak sekali beban, " ucap Harus lirih dan sambil mengusap airmata.
Saat Tim Joman menanyakan ke Haris, apakah ada perhatian dan bantuan yang Haris dan keluarga terima selama ini, jawab haris waktu almarhum Ayah saya masih hidup kalau tidak salah ada 2 x mendapat BLT dari pemerintah, setelah itu tidak ada lagi saya mendapat bantuan.
Cukup Ironis sekali nasib Haris Rahman, Warga masyarakat miskin ini yang seharusnya dengan kondisi serta keadaan seperti itu. Harusnya Haris sekeluarga bisa mendapatkan perhatian dan bantuan yg maksimal untuk keberlangsungan hidupnya dan keluarganya dari pemerintah kota palangka Raya. Kalau dilihat tempat tinggalnya haris hanya berjarak kurang dari 300 meter dari pusat Pemerintahan Kota Palangka Raya dan Pemerintahan Provinsi. Kalau dipikir Haris selama ini sudah cukup berjuang dan bertahan sekuat tenaga untuk keberlangsungan hidupnya beserta keluarganya, sebagai seorang tambal ban dan buruh serabutan.
Haris rahman bersama empat anaknya dan adiknya tinggal di sebuah rumah kayu yg dulu pernah terbakar dan sudah rehab sedanya kayu mulai lapuk dengan rumah peninggalan ayah Haris yg berukuran 4x6 meter di belakang ketupat Kandangan gang kurnia kota Palangka Raya. Dengan kondisi saat masa pademi dan jarak pemerintah yang masih berdekatan itu, Namun ternyata, amanat undang-undang bahwa Haris beserta kelurganya merupakan tanggung jawab Negara tak pernah benar-benar dirasakan pria duda 39 tahun itu.
Selama perjuangannya bertahan hidup di antara langkah cepat kehidupan di Kalteng, dan klaim-klaim pemerintah yang mengaku telah menanggulangi warga miskin, Haris dan keluarganya tetap tak diperhatikan secara hakiki dari pemerintah. Haris memang tidak berharap mendapatkan banyak, namun doanya yang tiap malam dia kumandangkan adalah, agar anak-anaknya tak merasakan kehidupan serupa kelak.
Untuk itulah dalam getir kehidupan dia berupaya agar putranya yang pertama itu dapat bersekolah dengan layak karena menurut teman dan gurunya disekolah Rian anak yang Pintar , pendiam dan rajin dengan nilai rapotnya kelulusan SMP cukup baik sekali dan Haris berharap anaknya mendapat beasiswa untuk terus lanjut sekolahnya sampai berhasil menjadi orang sukses dan bisa membatu adik - adiknya dan dapat menbantu tantenya adik kandung dari haris itu dapat pengobatan yang layak. Meski lagi-lagi negara belum hadir dalam langkah nyata meringankan beban berat pria duda itu.
" Saya berharap satu hal kepada semua Pemerintah terkait maupun orang-orang atau warga masyarakat maupun para pelaku usaha atau para pengusaha dan ormas dll, yang mempunya kepedulian untuk mengulurkan tangannya memberikan batuan apa saja yang dapat meringankan bebannya haris Rahman dengan memberikan sebagian dari rejeki anda kepada Haris Rahman, sehinga Haris bisa memenuhi makan sehari - hari dan kebutuhan anak-anaknya bersekolah serta adiknya yangsakit itu, " harap Ketua DPD JOMAN Kalteng ini. (INDRA)